Archive for the ‘Psikologi Manajemen’ Category

Pengertian Komunikasi

Berikut ini adalah pengertian komunikasi menurut para ahli:

  1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
  3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Proses Komunikasi

komunikasi akan berlangsung dengan baik jika terdapat elemen-elemen yang mendukung proses komunikasi, antara lain meliputi keberadaan:

  1. pengirim (sender/encoder), yaitu pihak yang mengirim pesan kepada pihak lainnya.
  2. Penulisan dalam bentuk sandi (enconding), yaitu suatu proses penyebaran dalam bentuk symbol atau kode/sandi
  3. Pesan (message), yaitu serangkaian simbol-simbol yang disampaikan pengirim
  4. Media, yaitu suatu alat bantu atau saluran untuk menyampaikan pesan
  5. Penerima(receiver/decoder), yaitu pihak yang menerima pesan dari pengirim pesan.
  6. Pembacaan sandi (decoding), yaitu proses pengartian atau penterjemahkan simbol-simbol oleh pihak penerima pesan.
  7. Tanggapan (response), yaitu serangkaian reaksi dari pihak penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya.
  8. Umpan balik (feedback), yaitu proses penerima yag disampaikan kepada pengirim pesan.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :

  1. Penginterpretasian
  2. Penyandian
  3. Pengiriman
  4. Perjalanan
  5. Penerimaan
  6. Penyandian balik.
  7. Penginterpretasian

Penginterprestasian

Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.

Pengiriman

Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan

Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambing komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan

Penyandian Balik

Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambing komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

Penginterpretasian

Tahap ini terjadi pada komunikan sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:

proses-komunikasi

Dalam proses komunikasi antara pihak pengirim dan penerima pesan kerap kali muncul suatu penyimpangan / gangguan (noise/distorsi) yang mengakibatkan pesan yang di terima diartikan berbeda dari yang dimaksudkan oleh pengirim.

Hambatan Komunikasi

menurut robbins dalam (haryadi, 2009), ada empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang dilakukan, yaitu perbedaan bahasa dan persepsi, gangguan komunikasi, overload informasi, serta penyaringan informasi yang tidak tepat.

  1. Perbedaan Bahasa dan Persepsi

mengatasi perbedaan bahasa, dibuatlah bahasa persatuan untuk berkomunikasi dalam suatu bangsa atau bahasa internasional untuk bekomunikasi antarbangsa. Bahasa-bahasa tersebut dibuat untuk menyamakan persepsi, transfer ilmu, serta bisnis. Intinya, bahasa sangat penting dalam berbisnis atau berorganisasi. Sementara itu, untuk menyamakan persepsi agak sulit dilakukan karena setiap individual akan mengolah pemahamannya masing-masing, walaupun diberikan masalah ata kejadian yang sama, dalam berorganisasi persepsi dapat disatukan atau disamakan dalam setiap pertemuan atau rapat. Dalam hal ini, pimpinanlah yang memiliki andil besar dalam menyatukan persepsi anak buahnya untuk memajukan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

  1. Gangguan Komunikasi

ada dua gangguan dalam berkomunikasi yang sangat berpengaruh, yaitu:

  • Gangguan Emosional

pesan akan sulit disampaikan dalam keadaan kecewa, marah, atau takut. Hal inilah yang menyebabkan gagasan dan perasaan sering menyulitkan dalam bersikap objektif. Demikian juga jika penerima pesan sedang dalam keadaan emosi, mungkin mengabaikan atau salah menangkap pesan yang di terima

  • Gangguan Fisik

hambatan komunikasi sering kali bersifat fisik, seperti hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak dapat dibaca. Penerima pesan mungkin saja terganggu oleh kursi yang tidak nyaman, cahaya yang redup, masalah kesehatan, atau beberapa kondisi yang menmbulkan gangguan secara fisik. Gangguan ini pada umumnya tidak menghambat komunikasi, tetapi akan mengurangi konsentresi penerima

  1. Overload Informasi

komunikasi sering terganggu karena materinya rumit dan kontroversial. Jumlah pesan bisnis yang di sampaikan semakin hari semakin banyak dan peluang untuk terjadinya umpan balik sering terbatas, sehingga sulit untuk meluruskan salah pengertian ketika hal itu terjadi

  1. Penyaringan Informasi yang Tidak Tepat

menyaring adalah membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan diteruskan kepada orang lain. Dalam bisnis, banyak saringan antara pemberi dan penerima pesan. Misalnya, sekertaris, asisten, mesin penjawab, dan voice mail. Lebih buruk lagi, teori informasi mengatakan bahwa setiap sambungan melipat gandakan gangguan dan memotong pesan menjadi separuhnya. Hal ini berarti pesan yang disampaikan mungkin berubah isinya sebelum sampai kepada penerima yang dituju.

 

Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif dalam Organisasi

Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.

  1. Componential

Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.

  1. Situasional

Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

Model Pengolahan Informasi

Model ini berdasarkan pada teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan seseorang dalam memproses informasi untuk memperbaiki kemampuannya. Pengolahan informasi mengacu kepada cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengembangkan konsep dan memecahkan masalah, serta menggunakan lambang verbal dan non verbal.

Model pengolahan informasi mencakup empat jenis, yaitu:

  1. Rational, model ini berasumsi bahwa orang beroperasi dalam model pengolahan dikontrol menggunakan prosedur analitis.
  1. Limited Capacity, model ini menunjukkan bagaimana orang menyederhanakan pengolahan informasi.
  1. Expert, model ini bergantung pada model Limited Capacity.
  1. Cybernetic, model ini berpendapat bahwa informasi diproses dari waktu ke waktu.

Model Interaktif Manajemen

  1. Confidence dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
  2. Immediacy ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
  3. Interaction management adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
  4. Expressiveness mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku
  5. Other-orientation dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.

Daftar Pustaka

Barata, A.A. (2003). Dasar-dasar pelayanan prima. Jakarta: Elex Media Komputindo

Haryadi, Hendi. (2009). Administrasi perkantoran untuk manajer & staf. Jakarta: Visimedia

Jonni, Hans. Proses komunikasi (online). https://www.academia.edu/5342453/Proses_Komunikasi (diakses pada 30 desember 2015)

Selvya, N.R. (2015). Psikologi Managemen Tugas 4. (online) http://nurulreikhanaselvya.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html (diakses pada 30 desember 2015)

Sukoco, B.M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: Erlangga

Read Full Post »

A.   Mengendalikan Fungsi Manajemen

  1. Pengertian Controlling / Mengendalikan

controling adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi dan perencanaan sasarannya guna mendesain sistem informasi umpan-balik, membandingkan sistem kerja tadi dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu, menentukan apaah ada penyimpangan dan mencatat besar-kecil penyimpangan ini, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber perusahaan dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

 

  1. Langkah-Langkah Kontrol

Tahap Penetapan Standar

tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk stadar yang umum yaitu:

  • standar psikis
  • standar mneter
  • standar waktu

Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

digunakaan sebagai dasar atas pelaksaan kegiataan kegiatan yang dilakukan secara tepat

Tahap Pengukuran Pelaksaan Kegiatan

berupa proses yang berulang-ulang dan continue, yang berupa atas, mengalaman, laporan , metode, penguji, dan sambel

Tahap Pembandingan Pelaksanaan Dengan Standar Dan Analisa Penyimpangan

digunakaan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpanan dan analisa mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagi manajer

Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

bila diketahui dalam pelaksanaanya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan

 

  1. Tipe-Tipe Kontrol Dalam Manajemen

Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :

 

Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).

Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.

 

 

Pengawasan pada Saat Kerja Berlangsung (Cocurrent Control)

Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:

  • Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬-metode serta prosedur- prsedur yang tepat.
  • Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

 

Pengawasan Feedback (Feedback Control)

Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang. Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu: • Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

  • Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
  • Pengawasan Kualitas (Quality Control)
  • Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)

 

 

B.   Kekuasaan dan Pengaruh

  1. Pengertian Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:

  1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
  2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.

Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.

 

  1. Sumber-Sumber Kekuasaan

Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu :

Kekuasaan menghargai (reward power)


Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)

Kekuasaan memaksa (coercive power)

Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).

Kekuasaan sah (legitimate power)

Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.

Kekuasaan keahlian (expert power)

Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).

Kekuasaan rujukan (referent power)

Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).

 

  1. Definisi Pengaruh

  • Pengertian Pengaruh Menurut Wiryanto. Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di dalammasyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
  • Pengertian Pengaruh Menurut Norman Barry. Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
  • Pengertian Pengaruh Menurut Uwe Becker. Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
  • Pengertian Pengaruh Menurut Robert Dahl. A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
  • Pengertian Pengaruh Menurut Bertram Johannes Otto Schrieke. Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.

Jadi, pengaruh adalah hasil dari sikap yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dikarenakan seseorang atau kelompok tersebut telah melakukan dan menjalankan kewajibannya terhadap pihak memintanya untuk menjalankan kewajiban tersebut.

  1. Pengaruh Taktik Dalam Organisasi

Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.

Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:

  1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
  2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
  3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
  4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
  5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
  6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
  7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
  8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
  9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

umar, h. (2003). business an introduction. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

robbins, s.p., & judge, T.A. (2008). perilaku organisasi, edisi 12. jakarta: salemba empat

Mukhyi, M. A., & Saputra, I. H. (1995). Pengantar Manajemen Umum (Untuk STIE). Jakarta: Gunadarma.

http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15113/2_WEWENANG,+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47611&val=3916.

http://cynthiakjh.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh.html

http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/Kekuasaan-dan-Pengaruh-Kel.-4.pdf.

Read Full Post »

A.Pengertian Menejemen

Kata menejemen mungkin sudah tak asing lagi, sering kali menggunakan kata kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. lalu apa itu menejemen? Dan bagaimana pengertiannya???

Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “ménagement”, yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur”. Istilah manajemen juga berasal dari kata “management” (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah [n] (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Bila ditinjau dari berbagai segi, menejemen memiliki beberapa pengertian:

1.  Ditinjau dari segi seni (art)

seperti yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett. Menejemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain

2. Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan

gulick mengatakan bahwa menejemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.

3.  Ditinjau dari segi proses

James A.F. Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah di tentukan.

Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B.Apa Itu Kepemimpinan

  •  Menurut Handoko, (2001 : 294) Kepemimpinan merupakan 
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang- 
orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
  • Pamuji (dalam Nawawi, 2006;37) memandang bahwa leadership menggantungkan diri pada sumber-sumber yang ada dalam dirinya (kemampuan dan kesanggupan) untuk mencapai tujuan, sedangkan management mempunyai kesempatan untuk mengerahkan dana dan daya (funds and forces) yang ada didalam organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
  • Menurut Young (dalam Kartono, 2003;23) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

C. Definisi Perencanaan

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak dapat berjalan.

Rencana tersebut dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal ialah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.

Definisi menurut para Tokoh

Douglas

Perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.

Alexander

Perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukakan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

Steiner

Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.

D.  Langkah Langkah dalam Menyusun Perencanaan

1.   Merumuskan Misi dan Tujuan.

Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.

2.     Memahami Keadaan Saat ini.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.
3.     Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.

4.     Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

a.   Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.

b.   Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.

c.   Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.

Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.

E.  Manfaat Perencanaan

1.      Standar pelaksanaan dan pengawasan

2.      Pemilihan berbagai alternative terbaik

3.      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

4.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

5.      Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan

6.      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,

7.      Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

F.       Jenis-Jenis Perencanaan
Menurut Asnawir Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:

Ø  Dilihat dari segi waktu

Dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1.     Perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci.

2.    Perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun.

3.     Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun.

Ø  Dilihat dari segi sifatnya

Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:

1.    Perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka.

2.   Perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.

Ø  Perencanaan dari segi luas wilayah

Perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

1.    Perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas.

2.   Perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetapkan di tingkat propinsi.

3.   Perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional.

4.   Perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.

Ø  Perencanaan dari segi luas jangkauan

Terbagi menjadi dua yaitu:

1.    Perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas.

2.   Perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.

Ø  Dari segi prioritas pembuatnya

Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga:

1.     Perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara.

2.    Perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah.

3.     Perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.

Ø  Dari segi obyek

Perencanaan dibagi menjadi dua:

1.    Perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun.

2.   Perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu.

Ø  Dari segi proses

Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

1.    Perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program.

2.   Perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal.

3.   Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Alam S., 2007. Ekonomi Untuk Sma Dan Ma Kelas Xii. Jakarta: Esis

Https://Www.Academia.Edu/5415980/Pengertian_Manajemen_Management_Dan_Manajer_Manager_  (Diakses: 28 September 2015)

Podungge, Robiyati Dan Moh. Agussalim Monoarfa, 2014. Laporan Penelitian Pengembangan Program Studi Dana Pnbp Tahun Anggaran 2014 “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Pengambilan Keputusan Di Desa Longalo Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bulango”

http://www.rumahbelajar.web.id/pengertian-tujuan-dan-manfaat-perencanaan/ (Diakses: 28 September 2015)

http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/10/devenisi-perencanaan-dan-langkah.html (Diakses: 28 September 2015)

https://www.academia.edu/9258769/PERENCANAAN_PENDIDIKAN_DALAM_MANAJEMEN_MUTU_TERPADU_PENDIDIKAN_ISLAM_Share_on_Oleh_Afiful_Ikhwan (Diakses: 29 September 2015)

Read Full Post »