Archive for Desember, 2015

Pengertian Komunikasi

Berikut ini adalah pengertian komunikasi menurut para ahli:

  1. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
  2. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
  3. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Proses Komunikasi

komunikasi akan berlangsung dengan baik jika terdapat elemen-elemen yang mendukung proses komunikasi, antara lain meliputi keberadaan:

  1. pengirim (sender/encoder), yaitu pihak yang mengirim pesan kepada pihak lainnya.
  2. Penulisan dalam bentuk sandi (enconding), yaitu suatu proses penyebaran dalam bentuk symbol atau kode/sandi
  3. Pesan (message), yaitu serangkaian simbol-simbol yang disampaikan pengirim
  4. Media, yaitu suatu alat bantu atau saluran untuk menyampaikan pesan
  5. Penerima(receiver/decoder), yaitu pihak yang menerima pesan dari pengirim pesan.
  6. Pembacaan sandi (decoding), yaitu proses pengartian atau penterjemahkan simbol-simbol oleh pihak penerima pesan.
  7. Tanggapan (response), yaitu serangkaian reaksi dari pihak penerima atas pesan-pesan yang disampaikan kepadanya.
  8. Umpan balik (feedback), yaitu proses penerima yag disampaikan kepada pengirim pesan.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi

Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :

  1. Penginterpretasian
  2. Penyandian
  3. Pengiriman
  4. Perjalanan
  5. Penerimaan
  6. Penyandian balik.
  7. Penginterpretasian

Penginterprestasian

Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

Penyandian

Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.

Pengiriman

Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan

Penerimaan

Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambing komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan

Penyandian Balik

Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambing komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

Penginterpretasian

Tahap ini terjadi pada komunikan sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:

proses-komunikasi

Dalam proses komunikasi antara pihak pengirim dan penerima pesan kerap kali muncul suatu penyimpangan / gangguan (noise/distorsi) yang mengakibatkan pesan yang di terima diartikan berbeda dari yang dimaksudkan oleh pengirim.

Hambatan Komunikasi

menurut robbins dalam (haryadi, 2009), ada empat hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas komunikasi yang dilakukan, yaitu perbedaan bahasa dan persepsi, gangguan komunikasi, overload informasi, serta penyaringan informasi yang tidak tepat.

  1. Perbedaan Bahasa dan Persepsi

mengatasi perbedaan bahasa, dibuatlah bahasa persatuan untuk berkomunikasi dalam suatu bangsa atau bahasa internasional untuk bekomunikasi antarbangsa. Bahasa-bahasa tersebut dibuat untuk menyamakan persepsi, transfer ilmu, serta bisnis. Intinya, bahasa sangat penting dalam berbisnis atau berorganisasi. Sementara itu, untuk menyamakan persepsi agak sulit dilakukan karena setiap individual akan mengolah pemahamannya masing-masing, walaupun diberikan masalah ata kejadian yang sama, dalam berorganisasi persepsi dapat disatukan atau disamakan dalam setiap pertemuan atau rapat. Dalam hal ini, pimpinanlah yang memiliki andil besar dalam menyatukan persepsi anak buahnya untuk memajukan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

  1. Gangguan Komunikasi

ada dua gangguan dalam berkomunikasi yang sangat berpengaruh, yaitu:

  • Gangguan Emosional

pesan akan sulit disampaikan dalam keadaan kecewa, marah, atau takut. Hal inilah yang menyebabkan gagasan dan perasaan sering menyulitkan dalam bersikap objektif. Demikian juga jika penerima pesan sedang dalam keadaan emosi, mungkin mengabaikan atau salah menangkap pesan yang di terima

  • Gangguan Fisik

hambatan komunikasi sering kali bersifat fisik, seperti hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak dapat dibaca. Penerima pesan mungkin saja terganggu oleh kursi yang tidak nyaman, cahaya yang redup, masalah kesehatan, atau beberapa kondisi yang menmbulkan gangguan secara fisik. Gangguan ini pada umumnya tidak menghambat komunikasi, tetapi akan mengurangi konsentresi penerima

  1. Overload Informasi

komunikasi sering terganggu karena materinya rumit dan kontroversial. Jumlah pesan bisnis yang di sampaikan semakin hari semakin banyak dan peluang untuk terjadinya umpan balik sering terbatas, sehingga sulit untuk meluruskan salah pengertian ketika hal itu terjadi

  1. Penyaringan Informasi yang Tidak Tepat

menyaring adalah membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan diteruskan kepada orang lain. Dalam bisnis, banyak saringan antara pemberi dan penerima pesan. Misalnya, sekertaris, asisten, mesin penjawab, dan voice mail. Lebih buruk lagi, teori informasi mengatakan bahwa setiap sambungan melipat gandakan gangguan dan memotong pesan menjadi separuhnya. Hal ini berarti pesan yang disampaikan mungkin berubah isinya sebelum sampai kepada penerima yang dituju.

 

Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif dalam Organisasi

Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.

  1. Componential

Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.

  1. Situasional

Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

Model Pengolahan Informasi

Model ini berdasarkan pada teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan seseorang dalam memproses informasi untuk memperbaiki kemampuannya. Pengolahan informasi mengacu kepada cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, mengembangkan konsep dan memecahkan masalah, serta menggunakan lambang verbal dan non verbal.

Model pengolahan informasi mencakup empat jenis, yaitu:

  1. Rational, model ini berasumsi bahwa orang beroperasi dalam model pengolahan dikontrol menggunakan prosedur analitis.
  1. Limited Capacity, model ini menunjukkan bagaimana orang menyederhanakan pengolahan informasi.
  1. Expert, model ini bergantung pada model Limited Capacity.
  1. Cybernetic, model ini berpendapat bahwa informasi diproses dari waktu ke waktu.

Model Interaktif Manajemen

  1. Confidence dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
  2. Immediacy ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
  3. Interaction management adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
  4. Expressiveness mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku
  5. Other-orientation dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.

Daftar Pustaka

Barata, A.A. (2003). Dasar-dasar pelayanan prima. Jakarta: Elex Media Komputindo

Haryadi, Hendi. (2009). Administrasi perkantoran untuk manajer & staf. Jakarta: Visimedia

Jonni, Hans. Proses komunikasi (online). https://www.academia.edu/5342453/Proses_Komunikasi (diakses pada 30 desember 2015)

Selvya, N.R. (2015). Psikologi Managemen Tugas 4. (online) http://nurulreikhanaselvya.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html (diakses pada 30 desember 2015)

Sukoco, B.M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern. Jakarta: Erlangga

Read Full Post »