1. Kelompok 4 (yetica)
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, sebutkan tingkatannya dan seberapa besar suatu masalah dapat dikatakan sebagai sebuah penderitaan?
Jawab:
Tingkatan dari penderitaan tidak dapat dipastikan karena setiap individu memiliki penilaian tersendiri mengenai tinggat penderitaan tersebut, suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupaka penderitaan bagi orang yang lainnya. Peran individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
2. Kelompok 10 (dondwy)
Apa hubungan antara media masa dengan manusia dan penderitaan?
jawab:
Sebuah penderitaan dapat dikaitkan dengan media masa dan seniman. Kita ambil contoh pada tsunami aceh yang menimbulkan korban sekitar 120.000 jiwa meninggal dunia dan menyebabkan puluhan ribu orang menderita akibat tsunami tersebut. Melalui pemberitaan di media masa, penderitaan masyarakat aceh sedikit berkurang dengan banyaknya bantuan yang datang dari dalam dan luar negeri. Para seniman dapat menggambarkan penderitaan tersebut malalui sebuah lukisan, foto, syair puisi, lagu, dll.
3. Kelompok 8 (radisha)
Bagaimana cara mengobati kekalutan mental?
jawab:
- Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa (mental health) yang memiliki ciri-ciri seperti memelihara tujuan hidup, bergairah namun tetap serta harmonis, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan regularisasi tehadap struktur kepribadian, dan efisien dalam tindakan-tindakannya.
- Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escape mechanism yang negatif. Artinya hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan (futuristis).
- Berani mengatasi kesulitan sebagai respons terhadap challenge (tantangan) yang dihadapi agar dirinya survive dalam kehidupan. Keberhasilan seseorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan membuat dirinya menjadi puas.
- Berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan para ahli (Psikiater). Lebih dari itu adalah menghilangkan himpitan perasaan untuk memperoleh petunjuk dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membantu dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustrasi. Dalam banyak hal, kawan akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan, misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan nasihat yang dibutuhkan.
4. Kelompok 9 (nurhana)
Apakah kegagalan dapat dihubungkan dengan sebuah penderitaan?
Jawab:
Penderitaan dapat dihubungkan dengan penderitaan??? bisa dihubungkan namun itu tergantung pada diri orang itu sendiri, apakah ia menjadikan kegagalan tersebut sebagai sebuah penyesalan dan membuatnya menderita atau kegagalan tersebut ia jadikan pelajaran dan penyemangat untuk melakukan yang lebih baik lagi kedepannya.
5. Kelompok 7 (viraldo)
Apakah phobia dapat disembuhkan atau tidak? Berikan alasan!
Jawab:
Bisa. Phobia adalah ketakutan yang berlebihan atas sesuatu yang secara nyata sebenarnya tidak perlu ditakuti, phobia biasanya timbulkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan akan sesuatu hal. Dalam mengatasi phobia, yang harus kita lakukan pertama kali adalah merubah pemikiran negatif tentang pengalaman tersebut dengan memberikan sugesti-sugesti positif. Hadapi rasa takut anda pada saat itu juga, jangan menghindar atau melarikan diri dari hal-hal yang membuat anda takut. Cobalah untuk melakukan teknik relaksasi yang membuat anda lebih percaya diri dan bisa menenangkan diri dengan cepat ketika berhadapan dengan rasa takut. Lakukan terapi secara bertahap untuk menghilangkan rasa takut tersebut.
6. Kelompok 1 (anita)
Apakah efek dari meredam penderitaan dan apakan sebaiknya penderitaan itu diungkapkan atau tidak?
Jawab:
Sebaiknya anda menceritakan dan mengungkap penderitaan yang anda alami kepada seseorang yang dapat anda percaya dan dapat memberikan masukan atas apa yang anda hadapi serta kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan karena Ia yang memberikan cobaan dan dengan cara-Nya tersendiri Ia mengangkat cobaan tersebut dan merubahnya menjadi suatu kebahagiaan. Efek dari penderitaan apabila tidak menyikapinya dengan ikhlas dan sabar maka akan menimbulkan tekanan baik fisik maupun psikis bagi si penderita.
7. Kelompok 2 (abella)
Apakah orang pesimis selalu dalam kondisi penderitaan?
Jawab:
orang yang pesimis merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang sangat panjang, sehingga ia selalu gelisah, takut, cemberut, khawatir dan mengeluh di hari-harinya. Hidup seperti tambang penderitaan dengan berpikir negatif atas apa yang didapat. namun tidak selamanya orang yang pesimis selalu berada dalam kondisi penderitaan.
8. Kelompok 3 (gati)
Cara menyikapi penderitaan yang berkelanjutan?
Jawab:
Manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk melainkan juga untuk menderita dan Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada makhluknya melebihi dari batas kemampuannya. Hendaklah kita Ikhlas dan sabar dalam menghadapi penderitaan, karena dibalik penderitaan ada kebahagiaan yang telah menanti baik itu kebahagiaan saat didunia maupun kebahagiaan di akhirat nanti.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Al-Innsyrah 94 : 5-6)
“Dan sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (an-nahl 16 : 110).
9. Kelompok 6 (amirah)
Apa faktor yang paling besar sebagai penyebab kekalutan mental?
Jawab:
- Faktor fisiologis dan biologis, seperti terjadinya kerusakan pada otak (brain damage), kegagalan perkembangan otak, ataupun cacat fisik lainnya yang berpengaruh pada kegagalan otak. Faktor-faktor ini biasa disebut dengan Samatogenik
- Faktor psikologis, seperti rasa sepi, stress, kecemasan, dan sebagainya. Faktor ini biasa disebut dengan Psikogenik
- Faktor lingkungan, seperti peperangan, kerusuhan rasial, kelaparan, kehidupan di penjara, lingkungan sekolah yang terlalu kompetitif, dan sebagainya
Sumber Referensi
http://blackjackuniverse.blogspot.com/2012/04/pengertian-kekalutan-mental.html
http://fajarrahmadani.blogspot.com/2011/06/kekalutan-mental_16.html